Sabtu, 26 Desember 2015

Redesain & Revitalisasi Pasar Tradisional NTB



Redesain & Revitalisasi Pasar Tradisional NTB

Oleh : Misbahruddin
Kordinator Regioanal FoSSEI Bali Nusra


Didalam Perekembangan zaman yang modern sekarang ini para pelaku ekonomi menuntut efisiensi dan efektifitas dalam semua bidang. Bahkan keberadaan modernisasi yang tentu dipahami juga akibat desakan kekuatan kapitalis modern mendorong berdirinya pasar modern di tengah-tengah masyarakat Indonesia. Pasar modern di desain dengan indah, kenyamanan, kemudahan, produk yang bervariasi bersih dan produk sudah diseleksi serta memanjakan konsumen dengan memberikan harga murah dan diskon sehingga dengan melihat pelayanan dan fasilitas yang disediakan pasar modern akan menarik perhatian konsumen untuk berbelanja di pasar modern
Meskipun pasar modern menguntungkan konsumen, tetapi disisi lain nasib pasar tradisional akan tersigkirkan disebabkan konsumen lebih memilih pasar modern yang memberikan pelayan dan fasilitas yang terbaik bagi mereka sehingga lambat laun akan mengurangi pelanggan pasar tardisional dan kedepannya pasar tardisional bisa saja akan dibubarkan. Kita tidak sedang mengatakan untuk menolak keberadaan pasar modern akan tetapi perlu dibatasi jangan sampai kemudian memasuki desa-desa apalagi berhadapan dengan pasar tardisioanal (Face to Face) dan juga kalau kita lihat di NTB pasar modern pun sudah menjamur di berbagai kecamatan hingga desa dan ini menurut saya justru secara tidak langsung pasar tradisional lambat laun akan dibubarkan. Sungguh hati ini menolak jika kirannya pasar tardisional sampai hilang dan dibubarkan karena akan berdampak pada kesejahteraan rakyat,  kenapa tidak, pasar tradisional semua orang bisa masuk didalamnya untuk bertransaksi jual beli baik rakyat yang ekonomi menengah kebawah maupun sampai dengan menengah keatas. Oleh karena itu perlu ketegasan dari pihak pemerintah khususnya Disperindag misalnya untuk mengadvokasi dengan menginisiasi untuk membuat regulasi yang tegas terhadap keberadaan pasar modern.
Dengan melihat kondisi pasar tradisional sekarang ini khususnya di NTB sangat menyedihkan hati karena kalau kita lihat banyak sekali masalah yang kita temui didalamnya dan masalah yang sering kali kita temui yaitu bau dan smapah menumpuk, kotor, jalan didalam pasar sangat sempit, dijalanan sering kali macet, parkir dan penjual sudah jadi satu, gelap dan sesek, tidak terpisahnya Penual Ikan dengan produk lainnya, dan banyak masalah lain yang perlu di segerakan solusinya. Dari masalah ini saya berpikir perlunya Redesain dan Revitalisasi pasar Tradisional demi terciptanya pasar yang nyaman dan jauh dari masalah yang saya sebutkan diatas sehingga pelanggan akan senang berbelanja di pasar tradisional.
Dalam melakuan Redesain dan Revitalisasi ini, pihak pemerintah agar melakuakn kajian dalam menyelesaikan masalah yang terdapat dalam pasar tradisional tersebut dengan pihak-pihak cendekiawan ataupu oraganisasi-oragnisasi kemasyarakatan seperti halnya Forum Silaturahim studi ekonomi Islam (FoSSEI), dan Forum Kajian Ekonomi Islam (FoKEI) FEB UNRAM dan pihak akdemisi guna mendapatkan hasil kajian yang tepat dalam menyekesaikan masalah tersebut. Dalam Focus Goup Diskusi yang kami ikuti kami mencoba mengahdirkan solusi terbaik menurut kami sebagai langkah kebijakan yang perlu dilakukan oleh pihak pemerintah dan berharap pihak Disperindag agar merealisasikannya dari solusi yang menjadi tawaran kami. Solusi tersebut adalah Pasar tradisional harus punya nilai estetik, Pisahkan parkir dengan badan pasar, Pasar tradisional harus bersih dan rapi, Sampah tidak berada di bagian depan pasar, Jadwal pengangkutan sampah agar diatur, Pasar tradisional harus terang, lebar, dan lega, Fasilitas lengkap dan bersih, Menonjolkan identitas local  dan Manajemen pasar berorientasi pada nilai wisata.

Redesain dan Revitalisasi pasar Tradisonal ini sangat diperlukan bagj Indonesia khususnya Nusa Tenggara Barat (NTB) sebab ini memiliki peluang bagi Indonesia khusus daerah Nusa Tenggara Barat sebab dizaman modern sekrang ini justru yang tradisional menjadi unik dan memiliki nilai jual dan juga yang tradisional akan memiliki nilai wisata yang memang akan memberikan nilai tambah bagi pasar tradisional. Redesain dari pasar tradisional ini kedepannya harapan kami pasar tradisonal menjadi pasar bebasis pariwisata dan khusus NTB mengembangkan pasar tardisional syariah serta melakuakn ekspansi di beberapa desa sehingga manajemen pasar tradisional mengikuti manajemen pariwisata.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar